Pantau Puluhan Hektar Pertanian Lewat Smartphone! Ini IoT Agriculture

Aug 20, 2025 | Teknologi IT

Teknologi Internet of Things (IoT) kini tidak hanya populer di dunia industri atau rumah pintar, tapi juga mulai banyak diterapkan di sektor pertanian. 

Lewat teknologi ini, petani bisa memantau kondisi lahan pertanian mereka hanya lewat smartphone, kapan saja dan dari mana saja, bahkan saat sedang di luar kota.

Meski terdengar seperti teknologi baru, pengembangan IoT Agriculture sebenarnya sudah berlangsung cukup lama. Yuk kita bahas apa itu IoT Agriculture, apa saja manfaatnya, dan tantangan yang perlu diperhatikan dalam penerapannya.

Apa itu IoT Agriculture?

IoT Agriculture adalah konsep penerapan teknologi Internet of Things (IoT) dalam bidang pertanian. Teknologi ini memanfaatkan perangkat kecil seperti sensor, kamera, hingga sistem otomatisasi untuk memantau dan mengelola lahan pertanian secara digital.

Tujuan utamanya adalah memudahkan petani maupun pekebun dalam memantau kondisi lahan secara real-time. Mulai dari kelembaban tanah, suhu udara, intensitas cahaya, bahkan sampai mendeteksi gejala penyakit pada tanaman.

Menariknya, semua informasi tersebut bisa diakses langsung melalui smartphone. Artinya, petani tidak perlu lagi mengecek lahan satu per satu. Lebih hemat waktu, tenaga, dan pengelolaan pertanian jadi jauh lebih modern.

Manfaat IoT Untuk Agriculture

Menggunakan IoT di pertanian membuat petani lebih mudah memantau pertumbuhan tanaman. Selain itu, masih banyak manfaat lain dari IoT Agriculture, di antaranya:

Menjaga Keseimbangan pH 

Dalam pertanian, keseimbangan pH dan kelembaban tanah adalah kunci utama agar tanaman bisa tumbuh sehat. Nah, disinilah peran IoT Agriculture jadi sangat membantu. Dengan sensor yang terpasang di lahan, kadar pH tanah bisa dipantau secara berkala dan real-time.

Kalau pH tanah terdeteksi terlalu rendah (asam) atau terlalu tinggi (basa), sistem IoT akan memberikan notifikasi kepada petani. 

Dari sini, petani bisa segera mengambil tindakan, misalnya menambahkan kapur pertanian untuk menetralkan tanah asam, atau menambahkan bahan organik tertentu untuk memperbaiki tanah yang terlalu basa.

Menjaga Kelembaban Tanah

Selain pH, IoT juga bisa mendeteksi tingkat kelembaban tanah. Tanah yang terlalu kering dapat menghambat pertumbuhan tanaman, sedangkan tanah yang terlalu lembab bisa memicu jamur dan penyakit akar. 

Dengan data real-time dari IoT, petani tahu kapan harus menyiram atau justru mengurangi jumlah air agar kondisi tanah tetap ideal untuk tanaman.

Menghemat Waktu

Biasanya, petani harus berkeliling lahan untuk mengecek satu per satu kondisi tanaman, kelembaban tanah, maupun pH tanah. Proses ini memakan waktu, apalagi jika lahan yang dikelola luasnya sampai berhektar-hektar.

Dengan adanya IoT, semua data penting tersebut bisa dikumpulkan secara otomatis lewat sensor yang terhubung ke sistem. 

Petani cukup membuka smartphone untuk melihat laporan lengkap kondisi lahannya, mulai dari kelembaban tanah, kadar pH, hingga tanda-tanda kesehatan tanaman.

Artinya, pekerjaan yang biasanya memakan waktu berjam-jam bisa diselesaikan dalam hitungan menit.

Waktu yang tadinya habis hanya untuk pengecekan lahan, kini bisa dialihkan untuk kegiatan lain yang lebih produktif, seperti merencanakan strategi penanaman, mengatur distribusi hasil panen, atau mengelola pemasaran produk pertanian.

Dapat Mendeteksi Tanaman Tidak Sehat

IoT Agriculture juga bisa membantu petani mengenali tanaman yang sedang tidak sehat. Caranya dengan menggunakan sensor khusus atau kamera yang terpasang di lahan.

Sistem ini dapat membaca tanda-tanda fisik pada tanaman, misalnya daun yang menguning, muncul bercak, atau ada bagian yang berlubang akibat hama.

Begitu sistem mendeteksi adanya anomali, petani akan langsung menerima notifikasi di smartphone. Informasi ini bahkan bisa menunjukkan lokasi tanaman yang bermasalah, sehingga petani tidak perlu repot mengecek seluruh lahan satu per satu.

Hal ini sangat menghemat tenaga, apalagi jika lahan yang dikelola luasnya sampai puluhan hektar. Petani bisa langsung mengambil tindakan tepat, seperti memberi nutrisi tambahan, menyemprot pestisida, atau melakukan pemangkasan agar penyakit tidak menyebar ke tanaman lain.

Dapat Prediksi Waktu Panen

Menariknya IoT Agriculture juga memiliki kemampuan memprediksi waktu panen. Biasanya, sistem IoT ini sudah digabungkan dengan AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan yang mampu menganalisis data pertanian secara otomatis.

AI akan mempelajari berbagai faktor, mulai dari pertumbuhan tanaman, kondisi tanah, suhu, hingga pola cuaca. Dari data tersebut, sistem bisa memperkirakan kapan tanaman siap dipanen dengan tingkat akurasi yang tinggi.

Dengan informasi ini, petani bisa melakukan persiapan lebih awal, seperti menyiapkan tenaga kerja, peralatan, hingga jalur distribusi hasil panen. 

Serba Otomatis

Dengan IoT agriculture, banyak pekerjaan rutin di kebun bisa berjalan otomatis. Misalnya, sistem dapat mendeteksi kelembaban tanah untuk menentukan kapan tanaman perlu disiram. 

Jadi, penyiraman air atau pemberian pestisida bisa dilakukan secara otomatis sesuai kebutuhan tanaman, tanpa harus selalu ada orang di lokasi.

Perawatan tanaman jadi lebih praktis, menghemat tenaga, dan mengurangi risiko tanaman kekeringan atau terserang hama karena keterlambatan penanganan.

Efisiensi Biaya

Terakhir, IoT Agriculture juga membantu petani lebih efisien dalam penggunaan sumber daya, seperti air, pupuk, dan pestisida. Dengan adanya sensor, petani bisa tahu kapan dan berapa banyak yang benar-benar dibutuhkan tanaman.

Jadi, tidak ada lagi pemborosan akibat pemberian pupuk atau pestisida berlebihan yang justru bisa merusak tanaman. Selain itu, risiko gagal panen karena salah takaran bisa ditekan. 

Meskipun biaya implementasi IoT cukup tinggi di awal, dalam jangka panjang teknologi ini mampu mengurangi kerugian, membuat biaya operasional lebih efisien dan meningkatkan produktivitas lahan pertanian.

Tantangan Implementasi IoT Agriculture

Walau punya segudang manfaat, penerapan IoT Agriculture tidak lepas dari tantangan. Mulai dari infrastruktur hingga biaya, semua perlu diperhatikan. Berikut poin yang perlu diperhatikan:

Sinyal Internet

Koneksi internet menjadi salah satu faktor paling penting dalam penerapan IoT Agriculture. Masalahnya, perangkat IoT bekerja dengan cara mengirimkan data ke aplikasi yang ada di smartphone atau komputer melalui internet. 

Jika sinyal internet lemah atau tidak stabil, maka data yang diterima bisa terlambat (delay), sehingga pemantauan tidak lagi real-time.

Apalagi kalau tidak ada sinyal internet, pemantauan jarak jauh sangat sulit dilakukan. Dalam kondisi ini, perangkat IoT hanya bisa diakses lewat jaringan lokal (local network) yang terhubung langsung ke perangkat. 

Artinya, petani tetap harus berada di sekitar area lahan agar bisa mendapatkan data, sehingga manfaat “monitoring dari mana saja” jadi tidak maksimal.

Keterampilan Teknologi

Tantangan lain dalam penerapan IoT Agriculture adalah keterampilan dalam mengoperasikan perangkat dan aplikasinya. Bukan berarti petani harus bisa membuat aplikasi, tapi setidaknya perlu tahu cara menggunakan fitur dasarnya, seperti membaca data, menambahkan perangkat baru, atau memahami notifikasi yang muncul di aplikasi.

Buat yang sudah terbiasa dengan smartphone, hal ini tidak terlalu sulit, tapi tetap butuh waktu untuk beradaptasi.

Selain itu, perangkat IoT juga membutuhkan perawatan berkala. Beberapa sensor cukup sensitif sehingga perlu dikalibrasi ulang agar datanya tetap akurat. Ada juga perangkat yang bisa rusak karena faktor cuaca, sehingga harus diganti.

Nah, proses perawatan inilah yang bisa jadi tantangan tersendiri karena butuh tenaga ekstra dan pengetahuan teknologi dari pengguna.

Listrik

Semua perangkat IoT, termasuk sensor, membutuhkan listrik agar bisa berfungsi. Memang, konsumsi listrik sensor relatif kecil, biasanya hanya sekitar 3–12 volt.

Beberapa sensor memang sudah dilengkapi baterai sebagai sumber tenaga alternatif. Tapi disisi lain, tetap dibutuhkan infrastruktur pendukung seperti jaringan internet yang kuat. Jadi, kalau listrik atau internet bermasalah, otomatis pemantauan lahan juga ikut terganggu.

Biaya Implementasi

Tantangan lain dari penerapan IoT di bidang pertanian adalah biaya implementasi yang cukup tinggi. Petani atau pemilik lahan perlu menyiapkan dana untuk membeli sensor, membangun atau menggunakan aplikasi pemantau, serta biaya perawatan sistem.

Meski terkesan mahal di awal, investasi ini sebanding dengan manfaat jangka panjang yang diperoleh, terutama dalam memantau kondisi lahan secara lebih efektif dan efisien.

IoT Agrikultur memang menawarkan banyak manfaat: pemantauan lahan jadi lebih mudah, efisien, dan cepat. Namun, tantangan dalam implementasinya juga perlu diperhatikan agar investasi yang dikeluarkan tidak sia-sia.

[Banner]

Mau punya sistem IoT Agrikultur yang praktis dan langsung siap pakai? Kami siap bantu wujudkan. Konsultasikan kebutuhan anda bersama kami sekarang!

Tanya Jawab

Apakah Sistem IoT Masih Dapat Jalan Sinyal Lemah?

Bisa, tapi pemantauan real-time dan jarak jauh tidak akan maksimal. Jadi sebaiknya pastikan sinyal internet stabil.

Apakah Biaya IoT Agriculture Mahal?

Ya, Memang butuh investasi di awal, tapi jangka panjang justru lebih hemat karena efisiensi biaya.

Apakah Bisa digunakan Skala Kecil (Kebun Rumah)?

Bisa, IoT agriculture bisa diaplikasikan dari skala kecil hingga besar.

Apakah Ribet untuk Digunakan?

Tidak juga, Aplikasi IoT sudah dirancang user-friendly, jadi mudah dipelajari dan digunakan.. Anda hanya butuh beberapa waktu saja untuk adaptasi. 

Adakah Solusi IoT Agriculture di area Tanpa Listrik?

Ada. Solusinya dengan sistem solar panel off-grid. Energi digunakan ke sensor IoT dan disimpan di baterai panel surya pada siang hari, lalu digunakan saat malam tanpa bergantung pada listrik nasional.

Artikel Terkait

IoT dan AI: Duet Cerdas Mengubah Wajah Industri Masa Depan

IoT dan AI: Duet Cerdas Mengubah Wajah Industri Masa Depan

Perkembangan dunia Internet of Things (IoT) kini menjadi tren besar di berbagai sektor industri. Dengan teknologi ini, pelaku bisnis bisa mengontrol seluruh sistem dan aset perusahaan hanya melalui satu dashboard secara real-time.  Mulai dari memantau kondisi...

Rugi Ratusan Juta! Ini Pentingnya IoT Keamanan Site Tower

Rugi Ratusan Juta! Ini Pentingnya IoT Keamanan Site Tower

Kasus pencurian aset di site tower telekomunikasi bukan lagi hal yang jarang terjadi, dan dampaknya sangat merugikan bagi pemilik site maupun perusahaan penyedia jaringan. Dikutip dari berita IDN Times pada 12 Agustus 2025, kerugian perusahaan akibat pencurian genset...

Hindari kecelakaan, Ini Fungsinya CCTV AI Dalam Transportasi

Hindari kecelakaan, Ini Fungsinya CCTV AI Dalam Transportasi

Sekarang ini, CCTV bukan lagi dipakai untuk menjaga rumah atau toko. Teknologi sudah berkembang pesat sampai akhirnya CCTV juga bisa membantu mengurangi risiko kecelakaan di jalan.  Di tengah mobilitas masyarakat yang terus meningkat, transportasi selalu jadi...