Kelancaran operasional bisnis adalah kunci kesuksesan bagi setiap pelaku bisnis. Namun, ada satu hal yang menjadi tantangan yang seringkali dihadapi, terutama dalam bisnis yang bergantung pada teknologi digital seperti data center, telekomunikasi dan penyedia aplikasi yaitu downtime.
Downtime bukan hanya mengganggu kelancaran operasional bisnis, tetapi juga dapat menimbulkan masalah lanjutan setelah terjadinya downtime.
Yuk kenali apa itu downtime dan bagaimana cara mengatasi downtime
Apa itu Downtime?
Downtime adalah periode waktu dimana suatu sistem, layanan atau peralatan tidak berfungsi dan tidak dapat digunakan.
Biasanya downtime bisa terlihat jika sedang terjadi pemadaman listrik. Pernahkah anda ketika terjadi pemadaman listrik lalu sinyal smartphone anda menghilang? Nah, itulah contoh umum dari downtime.
Downtime sangat mengganggu bagi pelaku bisnis dan pengguna yang bergantung pada teknologi digital.
Sebagai pelaku bisnis tentu akan memperhitungkan berapa lama dan berapa kerugian yang dihasilkan terjadinya downtime.
Sementara bagi pengguna biasa, downtime berarti rasa kesal karena kesulitan mengakses informasi atau layanan yang dibutuhkan.
Penyebab Terjadinya Downtime
Downtime dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari gangguan listrik, serangan siber hingga bencana alam. Berikut beberapa penyebab downtime yang perlu Anda waspadai:
Gangguan Listrik
Gangguan seperti pemadaman listrik menjadi salah satu pemicu utama terjadinya downtime. Selain itu, fluktuasi daya atau lonjakan daya dapat mengakibatkan listrik tidak stabil dan merusak perangkat keras secara hardware, bahkan memicu korsleting listrik
Maka itu, tidak heran pelaku bisnis mengandalkan power backup seperti UPS yang stabil untuk menjaga operasional bisnis tetap berjalan dengan baik dan tidak mengalami gangguan listrik sedikitpun
Adanya Cyber Attack
Bagi pemilik data center, serangan siber adalah ancaman yang dapat mengganggu operasional bisnis sehingga dapat mengakibatkan downtime server.
Serangan seperti DDoS, malware dan ransomware bukan hanya berpotensi merusak perangkat kerja, tetapi juga melumpuhkan operasional bisnis anda dengan membuat server tidak dapat diakses dan mengakibatkan downtime yang merugikan.
Selain itu, serangan siber juga menyebabkan kehilangan data penting yang berdampak buruk pada reputasi dan finansial perusahaan.
Gangguan Hardware
Seiring berjalannya waktu, penggunaan hardware yang terus-menerus akan mengalami penurunan performa dan akhirnya kerusakan. Hardware yang rusak dapat mengganggu kelancaran operasional bisnis karena kinerja yang tidak optimal.
Koneksi Jaringan Terputus
Terputusnya jaringan telekomunikasi dapat mengakibatkan hilangnya akses internet, yang tentunya dapat merugikan pelaku bisnis digital.
Koneksi internet yang tidak stabil atau terputus akan menghambat pengguna untuk mengakses informasi di dunia digital. Hal ini dapat berdampak negatif terhadap pengalaman dan reputasi bisnis.
Koneksi jaringan yang terputus bisa diakibatkan dari instalasi kabel yang buruk, penyedia internet mengalami gangguan dan adanya serangan siber
Traffic Tinggi
Traffic yang tinggi dapat menyebabkan server kewalahan dalam melayani permintaan pengguna. Jika kapasitas server tidak memadai, akses pengguna akan terhambat dan bahkan bisa mengakibatkan downtime, yaitu kondisi dimana server tidak dapat diakses sama sekali.
Bencana Alam
Bencana alam seperti banjir dan gempa bumi, yang sulit diprediksi, dapat menimbulkan kerusakan parah pada perangkat keras atau hardware. Kerusakan ini dapat menyebabkan gangguan operasional, bahkan mengakibatkan downtime yang berkepanjangan.
Kerugian Downtime
efek utama dari downtime adalah hilangnya pelanggan dan kerugian finansial. Maka itu, downtime harus dicegah seminimal mungkin untuk menjaga kepuasan pengguna layanan bisnis anda.
Selain itu, ada beberapa kerugian yang disebabkan oleh downtime.
Kerugian Operasional
Ketika downtime terjadi, sistem menjadi tidak dapat diakses dan menghentikan seluruh proses bisnis sehingga mengganggu produktivitas dan efisiensi usaha.
Waktu yang seharusnya digunakan untuk menghasilkan nilai bisnis justru terbuang percuma akibat gangguan tersebut.
Kerugian Finansial
Selain menghambat proses bisnis, downtime juga menimbulkan finansial perusahaan. Meskipun biaya operasional tetap berjalan selama downtime, terhambatnya proses bisnis karena downtime dapat menghalangi perusahaan untuk menghasilkan nilai, sehingga berdampak pada pendapatan dan keuntungan.
Selain itu, pemadaman listrik yang tiba-tiba juga dapat merusak perangkat keras sensitif seperti server atau komputer.
Kerusakan ini dapat menambah beban biaya perbaikan dan penggantian, serta memperpanjang durasi downtime, memperburuk kerugian yang dialami perusahaan.
Kerugian Reputasi
Downtime mengakibatkan sistem menjadi tidak dapat diakses sehingga dapat menimbulkan ketidakpuasan pengguna layanan. Akibatnya, pengguna akan merasa kecewa dan dapat menurunkan reputasi bisnis anda.
Hilangnya Data
Pemadaman listrik dan lonjakan daya yang tiba-tiba dapat merusak hardware penyimpanan data, seperti hard disk atau solid-state drive (SSD). Kerusakan hardware ini mengakibat kehilangan data dan sulit dipulihkan sehingga dapat menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan.
Oleh karena itu, banyak perusahaan penyedia layanan digital berupaya untuk meminimalkan terjadinya downtime.
Kerugian yang ditimbulkan dapat menjadi sangat fatal dan berdampak jangka panjang bagi kelangsungan bisnis.
Cara mengatasi Downtime
Nah, untuk meminimalkan risiko downtime yang merugikan, ada beberapa pencegahan yang dapat dilakukan. Berikut langkah untuk meminimalkan downtime.
Menggunakan Power Backup
Power backup seperti UPS (Uninterruptible Power Supply) dan baterai LiFePO4 dapat menjadi solusi efektif untuk menghindari downtime akibat pemadaman listrik.
Pastikan produk power backup yang anda pilih memiliki listrik yang stabil saat terjadinya perpindahan antara power backup dan listrik utama. Hal Ini untuk memastikan perangkat anda tidak mengalami kerusakan akibat adanya fluktuasi daya.
Power backup merupakan produk penting bagi perusahaan untuk menghindari downtime yang merugikan akibat pemadaman listrik yang mendadak. Dengan memiliki power backup operasional perusahaan dapat berjalan walaupun sedang ada pemadaman listrik
Baca Juga: Pentingnya Power Backup untuk Operasional Industri
Pastikan Instalasi Kabel Rapi
Instalasi kabel yang berantakan akan menyulitkan untuk melakukan perawatan rutin. Selain itu, kabel yang tidak disusun dengan baik dapat mengakibatkan kesetrum dan kesandung yang mengakibatkan kabel menjadi terputus dan sulit untuk dirawat.
Instalasi kabel yang rapi dan tertata dengan baik dapat mengurangi risiko downtime. Penggantian kabel yang rusak menjadi lebih mudah dan cepat. Selain itu, kabel juga lebih aman akibat dari kerusakan yang tidak disengaja.
Tingkatkan Keamanan Siber
Meningkatkan keamanan siber merupakan langkah penting untuk menjaga operasional server dan melindungi perusahaan dari serangan siber yang dapat menimbulkan kerugian besar.
Maka itu, tidak heran jika perusahaan digital akan menyewa jasa keamanan siber atau merekrut tim IT security yang kompeten untuk menjaga keamanan server.
Mulai dari pembaruan sistem keamanan secara berkala, pemantauan aktivitas yang mencurigakan (anomali), hingga pengujian penetrasi untuk mengidentifikasi celah keamanan pada server.
Lakukan pengecekan rutin
Terakhir, lakukan pengecekan rutin terhadap seluruh komponen infrastruktur, mulai dari perangkat elektronik, instalasi kabel, hingga sistem kelistrikan.
Pengecekan rutin bertujuan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kerusakan kecil sebelum berkembang menjadi masalah besar yang dapat mengganggu operasional.
Jika ditemukan kerusakan yang merugikan dikemudian hari, lakukan perbaikan segera.
Setelah mengetahui apa itu downtime, penyebab serta cara mencegahnya, perusahaan dapat meminimalkan risiko gangguan operasional dan menjaga kepuasan pelanggan.